FAKTA KALSEL, JAKARTA – Duta Besar RI untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur mengatakan, saat ini 49 kesepahaman (MoU) bidang pendidikan antara pemerintah Indonesia dengan Ethiopia telah ditandatangani setelah 15 MoU baru ditandatangani.
“Dengan 15 kesepakatan baru tersebut, jumlah MoU yang telah ditandatangani perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia adalah 49,” ucap Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur, sebagaimana pernyataan yang diterima Rabu (7/8) malam.
Pihak Indonesia yang menandatangani MoU dengan perguruan tinggi Ethiopia berasal dari lima perguruan tinggi agama di Indonesia yang menjadi anggota delegasi Indonesia pimpinan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno.
Masing-masing penandatangan MoU yaitu Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. Rosihon Anwar, Rektor Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, dan Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado Dr. Olivia Cherly Wuwung.
Kepala Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak Dr. Sunarso dan Kepala Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Dr. Sulaiman Girivirya turut menandatangani MoU dengan perguruan tinggi Ethiopia.
Sementara, pihak perguruan tinggi Ethiopia yang menandatangani MoU terdiri dari Rektor Ethiopia Adventist College/Kuyera Adventist University Dr. Abraham Dalu, Rektor Gondar University Dr. Asrat Atsedeweyn, dan Rektor Madda Walabu University Dr. Ahmed Kelil Aliyi.
Rangkaian MoU pertama ditandatangani di kota Hawassa di sela-sela agenda “Indonesia – Ethiopia Interfaith Dialogue” pada Senin (5/8), sementara dua rangkaian MoU terakhir menyusul ditandatangani di KBRI Addis Ababa, Rabu (7/8).
Dengan penandatanganan MoU di bidang pendidikan tersebut, Al Busyra menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong hubungan dan kerja sama perguruan tinggi di kedua negara untuk memperkuat diplomasi publik bilateral.
“Banyak sekali bidang kerja sama yang bisa dibangun oleh perguruan tinggi kedua negara untuk kemajuan bersama secara bilateral, regional dan internasional,” kata dia. (yth)