FAKTA KALSEL – Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengundang para direksi Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia dalam welcoming dinner Undian Tabungan Simpeda Nasional Periode 1 Tahun XXXV-2024 di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu, 7 Agustus 2024.
PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat atau Bank Kalbar dipercaya sebagai tuan rumah undian Tabungan Simpeda yang berlangsung dari 6 hingga 8 Agustus 2024.
Dalam sambutannya, Harisson mengatakan, dalam mendorong perekonomian daerah dibutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat dari pemerintah pusat, daerah dan berbagai pihak. Salah satunya sektor perbankan, termasuk bank pembangunan daerah (BPD).
“Ini agar mampu mendorong perekonomian desa, perekonomian daerah yang berdampak pula pada keberhasilan pencapaian target-target perekonomian nasional,” ujarnya.
Harisson mengatakan, industri perbankan saat ini telah bertransformasi ke arah digital. Jenis transaksi non tunai pun makin memudahkan dan mempercepat proses layanan pada masyarakat. Karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah desa juga dapat mengaplikasikan transaksi non tunai dalam pengelolaan keuangan di desanya.
“Sampai hari ini, dari 2.046 desa di Kalbar, terdapat 1.409 desa atau 68,9 persen mengaplikasikan transaksi non tunai. Kita targetkan sebelum akhir 2024 bisa sampai 100 persen,” ungkapnya.
Sementara berdasarkan hasil pemutakhiran Indeks Desa Membangun pada 2024, jumlah desa mandiri di Kalbar menjadi 1.079 desa atau bertambah 202 desa dari tahun lalu. Adapun jumlah desa maju 495 desa dan desa berkembang 472 desa.
“Jadi di Kalbar hanya ada desa mandiri, maju, dan berkembang. Tahun ini, tak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Yuddy Renaldi mengatakan, BPD memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah. Apalagi, saat ini BPD telah berkembang dan bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang modern, profesional, dan berdaya saing.
“Dengan dukungan teknologi yang makin canggih, BPD telah mengembangkan berbagai produk hingga layanan digital yang memudahkan masyarakat dalam transaksi keuangan” katanya.
Perkembangan tersebut, kata Yuddy, turut mendorong performa mesin bisnis BPD seluruh Indonesia. Secara kinerja, 27 BPD hingga saat ini memiliki total aset Rp910 triliun. Adapun penyaluran kredit Rp606 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp730,3 triliun.
“Ini (kinerja) menjadi bagian kontribusi BPD terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) daerah sebesar Rp14,5 triliun,” jelas Yuddy.
Selain itu, kata Yuddy, BPD juga aktif menyalurkan pembiayaan atau kredit kepada sektor-sektor produktif. Mulai dari UMKM, pertanian, hingga infrastruktur.
“Ini yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah,” jelas Yuddy.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi menjelaskan, sejatinya agenda Undian Tabungan Simpeda Nasional Periode 1 Tahun XXXV-2024 ini digelar di Provinsi Papua.
Hanya saja, Pj Gubernur Kalbar secara khusus meminta kepada Asbanda agar event panen rejeki BPD tersebut dialihkan dan diselenggarakan di Kota Pontianak.
“Atas perintah gubernur, saya melakukan pendekatan ke Asbanda, agar undian ini dilakukan di Pontianak,” kata Rokidi.
Kata Rokidi, penyelenggaraan undian Tabungan Simpeda periode kali ini, jadi momen ‘emas’ untuk memperkenalkan Kalbar, khususnya Kota Pontianak, kepada khalayak luas.
“Masih banyak yang menilai, Kalimantan Barat adalah kota terbelakang, bahkan lebih ekstrem persuasikan sebagai hutan. Kami ingin buktikan, bahwa Pontianak punya wisata, kuliner, dan lainnya yang tak kalah dengan tempat lain,” tegas Rokidi.
Dalam kesempatan tersebut, atas pencapaian Provinsi Kalbar di mana tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal, Pemerintah Provinsi Kalbar mendapatkan Penghargaan Lencana Bakti Desa Dari Kementerian Desa PDTT RI.***