Cuaca Ekstrem Akibatkan Rumah Rusak di Yogyakarta dan Bogor, Warga Diminta Tetap Waspada

Lokasi terdampak peristiwa angin kencang di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (9/5). (Ist)

NASIONAL – Memasuki minggu kedua Mei 2025, cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa kejadian bencana yang dipicu oleh hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga Jumat (9/5).

Yogyakarta Diterjang Angin Kencang, Puluhan Rumah Rusak

Salah satu wilayah terdampak adalah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Jumat (9/5) pukul 14.30 WIB, hujan deras disertai angin kencang dan petir menyebabkan pohon tumbang di tiga lokasi, yaitu Kelurahan Wonosari, Katongan, dan Bejiharjo.

Akibat peristiwa ini, satu rumah dilaporkan rusak berat, sementara 15 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Selain rumah, kerusakan juga terjadi pada satu unit kios, satu kandang ternak, serta satu dinding penahan tanah.

Petugas BPBD Provinsi DIY dan BPBD Kabupaten Gunungkidul langsung melakukan evakuasi dan pembersihan material pohon tumbang. Proses pendataan kerusakan dan kebutuhan warga masih terus dilakukan.

Hujan Deras di Bogor Rusakkan Puluhan Rumah

Laporan bencana juga datang dari wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada Senin (5/5) sekitar pukul 16.30 WIB, hujan deras dan angin kencang merusak atap rumah warga di tiga desa, yakni Desa Bantarsari, Kota Batu, dan Lemah Duhur. Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) terdampak akibat cuaca ekstrem tersebut.

Sejumlah rumah telah diperbaiki, namun warga masih membutuhkan bantuan mendesak seperti terpal dan logistik darurat. Keesokan harinya, hujan deras kembali terjadi di enam desa lainnya di Kabupaten Bogor, yaitu Pasir Jambu, Ciomas Rahayu, Pagelaran, Cibanteng, Sukamantri, dan Purwabakti.

Angin kencang menyebabkan enam rumah mengalami rusak sedang dan 15 lainnya rusak ringan, terutama di bagian atap. BPBD Kabupaten Bogor segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan melakukan asesmen kerusakan.

Hingga saat ini, perbaikan sudah dilakukan di sebagian rumah di Desa Purwabakti, namun rumah-rumah di Desa Ciomas Rahayu masih belum mendapat penanganan. Terpal sementara sangat dibutuhkan untuk menutup atap rumah yang rusak.

BNPB Imbau Masyarakat Tetap Siaga

Menanggapi kondisi ini, BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, terutama pada masa peralihan musim seperti saat ini.

“Meski hujan mulai jarang turun, masyarakat harus tetap siaga. Periksa pohon-pohon besar di sekitar rumah dan tebang jika berpotensi tumbang saat angin kencang,” imbau BNPB dalam keterangannya.

Cuaca ekstrem yang disertai angin kencang memang kerap menjadi pemicu bencana di berbagai daerah. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga menjadi kunci utama dalam mencegah kerusakan dan korban jiwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *