Faktakalsel.id, NASIONAL – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan sebuah terobosan baru bernama Sistem Informasi Growth Wilayah (SIGROW). Program ini dirancang sebagai instrumen digital untuk memantau, mengawal, dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah secara efektif.
Kehadiran program SIGROW Kemendagri ini diharapkan menjadi motor penggerak untuk mendukung pencapaian target ambisius pertumbuhan ekonomi nasional yang dipatok sebesar delapan persen.
Ahmad Husin Tambunan, Kepala Biro Perencanaan Kemendagri yang juga merupakan penggagas SIGROW, menjelaskan bahwa program ini berfungsi sebagai tool strategis bagi pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, SIGROW dibangun di atas dua komponen utama. Pertama, data mengenai sembilan langkah konkret yang wajib dijalankan oleh pemerintah daerah (Pemda). Kedua, basis data yang memuat kebijakan dan pemetaan potensi ekonomi unggulan di setiap wilayah.
Inisiatif ini merupakan buah kolaborasi strategis antara tiga lembaga utama.
“Kementerian Dalam Negeri bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik telah merumuskan 9 langkah konkret untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,” kata Husin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Adapun kesembilan langkah percepatan yang dirinci oleh Husin meliputi:
- Percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
- Percepatan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
- Percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
- Pengendalian harga bahan pokok.
- Pencegahan ekspor dan impor ilegal.
- Perluasan kesempatan kerja.
- Peningkatan produktivitas sesuai potensi lokal.
- Peningkatan output industri manufaktur sesuai potensi lokal.
- Kemudahan perizinan berusaha.
Dukungan terhadap program SIGROW Kemendagri juga datang dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas. Direktur Pemerintahan, Keuangan Daerah, dan Transfer ke Daerah Kementerian PPN/Bappenas, Anang Budi Gunawan, menyambut baik inisiatif tersebut.
Anang menilai, program ini akan memperkuat kerja kolaboratif melalui tiga pilar utama, yakni pemantauan melalui dashboard perkembangan ekonomi terkini, pengawalan melalui rapat koordinasi berkala, serta percepatan melalui intervensi konkret di lapangan. Dengan sistem pelaporan yang lebih sederhana, diharapkan kesadaran Pemda untuk serius mengawal target pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.