Turki akan Campur Tangan jika Terjadi Perpecahan di Suriah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Foto: Instagram

FAKTA GRUP – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut negaranya akan campur tangan jika perlu untuk menghindari perpecahan Suriah. Menurutnya, Ankara tidak kenal kompromi dalam tekadnya.

Komentar Erdogan ini sebagai peringatan terselubung bagi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi, juga bagi Amerika Serikat yang mendukung SDF dalam melawan pasukan ISIS.

“Kami tidak dapat menerima dengan dalih apa pun bahwa Suriah terpecah dan jika kami melihat risiko sekecil apa pun, kami akan mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Erdogan.

Erdogan mengatakan Turki dapat “datang tiba-tiba suatu malam” tanpa peringatan untuk mencegah perpecahan Suriah.

“Tidak ada tempat bagi terorisme di masa depan kawasan ini dan bahwa mereka yang memilih teror akan dikubur bersama senjata mereka,” imbuh Erdogan.

Sementara Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan menekankan komitmen jangka panjang Ankara untuk menstabilkan Suriah dan mendukung pemulihan ekonominya.

Fidan menguraikan pendekatan strategis Turkiye soal Suriah, menggambarkannya sebagai proses cermat yang bertujuan untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas.

“Selama bertahun-tahun, kami telah menyusun strategi untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas. Berdiri bersama mereka yang benar dan yang tertindas di Suriah merupakan kehormatan besar bagi kami,” kata dia.

Fidan mendesak dunia untuk mencabut sanksi terhadap Suriah pasca jatuhnya rezim Bashar al-Assad dan membantu membangun kembali infrastruktur negara tersebut.

Menlu mengatakan bahwa Suriah yang makmur akan memungkinkan jutaan warga Suriah yang mengungsi untuk kembali ke rumah dan membawa manfaat bagi seluruh kawasan, termasuk Turkiye.

Mengenai masalah Palestina, Fidan menegaskan kembali pendirian teguh Turkiye dalam mendukung perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.

Dia menggarisbawahi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, dengan mengatakan: “Tidak mungkin bagi kita sebagai negara, bangsa, dan gerakan untuk mundur dari perjuangan Palestina dan Yerusalem.”

Menlu Turkiye juga menekankan upaya Ankara untuk memobilisasi inisiatif diplomatik dan sumber daya guna mengatasi tantangan-tantangan ini, menegaskan bahwa perjuangan Palestina tertanam kuat dalam kebijakan luar negeri Turkiye.

Fidan juga menyoroti peran Turkiye dalam memajukan pembangunan regional, dengan menunjuk pada Proyek Jalan Pembangunan yang dilakukan dengan Irak.

Prakarsa tersebut, katanya, bertujuan untuk membangun koridor strategis yang menghubungkan Teluk dengan Eropa, yang menggarisbawahi komitmen Turkiye untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan konektivitas demi kepentingan kawasan yang lebih luas.

Fidan mengakhiri dengan menegaskan kembali visi kebijakan luar negeri Turkiye untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan melalui kerja sama dan inisiatif pembangunan, menyelaraskan kemajuan negara dengan kesejahteraan negara tetangganya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *