Kemenkes Bangun Rumah Sakit Modern Rp663 Miliar di Pekanbaru

Pembangunan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Riau di Kota Pekanbaru yang digadang-gadang menjadi pesaing RS di Malaysia dan Singapura. (Dok. Ist)

NASIONAL – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mulai membangun Rumah Sakit Vertikal Riau di Kota Pekanbaru dengan nilai anggaran mencapai Rp663,2 miliar. Rumah sakit ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektare dan dirancang menjadi pusat layanan kesehatan bertaraf internasional.

Peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat (13/6) di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. Pelaksana Harian Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Andi Saguni, menyampaikan bahwa rumah sakit ini akan memiliki luas bangunan hampir 48 ribu meter persegi.

“Ini bukan sekadar rumah sakit. Ini adalah lambang kebangkitan pelayanan medis dalam negeri yang akan mengubah peta pengobatan kawasan barat Indonesia,” ujar Andi Saguni.

Ia menjelaskan, rumah sakit ini akan terdiri dari 8 lantai termasuk lantai dasar dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang modern. Di antaranya adalah layanan bedah jantung terbuka, MRI 3 Tesla, teknologi robotic surgery, transplantasi sel punca, serta imunoterapi.

Fasilitas lainnya meliputi cathlab, pemeriksaan otak, serta 243 kamar rawat inap, 54 ruang perawatan intensif (anak dan dewasa), dan 32 unit hemodialisa. Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki delapan ruang operasi, dua cathlab, 31 tempat tidur instalasi gawat darurat (IGD), dan 41 unit layanan rawat jalan.

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, area parkir disiapkan untuk menampung hingga 243 mobil dan 110 sepeda motor pada tahap pertama.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, menyatakan bahwa progres pembangunan rumah sakit ini telah mencapai 10 persen. Ia memastikan rumah sakit vertikal ini akan menjadi pusat unggulan untuk layanan jantung, stroke, dan uro-nefrologi.

“Target kami pada akhir tahun 2026 rumah sakit ini bisa berdiri megah, menjadi kebanggaan masyarakat Riau sekaligus menjadi pesaing nyata rumah sakit besar di Asia Tenggara,” tegasnya.

Pemerintah juga sedang mengupayakan agar layanan kanker menjadi bagian dari spesialisasi utama di rumah sakit tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *